Khataman dan Tadarusan yang Benar

Khataman dan Tadarusan yang Benar

Benarkah Khataman atau Tadarusan kita selama ini?

Selama ini diantara kita ada yang membaca Al-Quran dalam sehari dengan beberapa model :

  • per halaman/lembar
  • surat per surat
  • per 1/2 juz, per 1 juz
  • 2-3 juz / hari.

Bagaimana membacanya yang benar? Menurut Imam Al-Jazari, membaca Al-Quran yang benar adalah dengan tartil, hukumnya fardhu ‘ain. Mengutip dari Ali bin Abi Thalib ra:

الترتيل هو تجويد الحروف ومعرفة الوقوف.

Terjemahan bebasnya, TARTIL adalah membaca dengan baik (tajwid) dan mengetahui maknanya (pas waqafnya).

Karena itu cara membaca yang benar adalah:

  1. Bacalah persurat (bila suratnya pendek/pertengahan), atau
  2. Bacalah per-tema yang ditandai dengan huruf ‘ain (ruku’) bila suratnya pertengahan atau panjang. Hal ini agar secara makna, Al-Quran bisa dipahami (per-tema/per-paragraf).

Bagaimana dengan program ODOJ, halfjuz atau yang lainnya? Meruju’ pada pendapat imam ahli Qur’an tersebut, mulailah dari tanda ‘ain/ruku’ dan akhiri (waqaf/qotho’) pada tanda ‘ain bila suratnya panjang. Kalau kita melihat 114 surat Al- Qur’an, pasti diawali dengan tanda ‘ain dan diakhiri dengan ‘ain. ‘Ain adalah tanda ruku’, maksudnya, bila kita membaca dalam shalat dan ketemu huruf ‘ain, itu adalah tanda yang pas untuk ruku’ shalat. Mushalli bisa membaca Al-Quran dari mushaf saat shalat.

Tanda huruf ‘ain pada tiap juz ada yang pas ‘ain dan ada yang tidak. Maka berhati-hatilah saat menghentikan bacaan (qotho’). Contohnya:

  • Juz 2, diakhiri di ayat 141, sebelahnya ada tanda ‘ain. Maka waqaf di ayat tersebut atau istilah yang benar adalah qotho’ (menghentikan bacaan untuk istirahat dalam waktu yang lama), adalah benar. Secara makna sudah pas, bisa dipahami dengan jelas.
  • Juz 3, diakhiri di ayat 252. Bila kita berhenti atau mengakhiri membaca di ayat tersebut, ini adalah qotho’ yang kurang pas. Yang benar adalah kita berhenti di ayat 253, yang ada tanda ‘ain-nya. Saat ingin membaca di kesempatan lain, mulailah di ayat ke 254, 1 ayat sebelum ayat kursi, itu pas ‘ain.
  • Juz 4, sudah pas (Ali Imron 91, ada tanda ‘ain)..
  • Juz 5, kurang pas bila kita berhenti membaca (qotho’) di ayat ke-23. Yang benar adalah di tanda ‘ain (An-Nisa ayat 22 atau 24). Itulah akhir tema pembahasan suatu masalah.
  • Dstnya…dstnya…

Semoga dengan tambahan ilmu ini bacaan AL-Quran kita semakin baik dan sempurna. Wallahu a’lam bishawwab.

Jangan lupa setelah membaca ayat-ayatNya, bacalah juga maknanya agar kita bertambah iman, ilmu dan ketenangan lahir dan batin. Inilah cara membaca yang disarankan, yaitu “Moco Qur’an angen-angen sak maknane”.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *